Kamis, 20 Maret 2014 – Madrasah
Menag: Bantuan Madrasah Tak Boleh Berbentuk Uang
Serang (Pinmas) —- Menteri Agama Suryadharma Ali
mengatakan bantuan untuk madrasah yang rusak akibat bencana alam atau
pun bangunan sarana pendidikan lainnya tidak boleh berbentuk uang tunai
guna menghindari fitnah.
“Jangan sampai pula nanti dikesankan
untuk kebutuhan lain jika diterima dalam bentuk uang,” katanya ketika
memberi sambutan pada penyerahan bantuan pembangunan kembali MTs Al
Husen, Desa Tanjung Teja, Serang dan MA Cisampih, Desa Cisampih, Serang,
Rabu (19/03).
Hadir pada kesempatan itu, Direktur Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren Ace Saefuddin, Direktur Pendidikan Madrasah
Nurcholis Setyawan, dan perwakilan Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaan Ibadah Haji (BPIH).
Bantuan bagi madrasah itu sendiri berasal dari 17 BPS BPIH
dengan nilai total Rp2 miliar.Menag menjelaskan bantuan sebesar itu
diberikan untuk 100 madrasah yang rusak akibat letusan Gunung Kelud,
korban banjir di Jakarta dan madrasah yang roboh di daerah Banten.
“Ini
bantuan tidak berupa uang, tapi berupa perbaikan langsung. Syukur,
bangunan yang rusak lainnya juga diperbaiki,” harap Menag.
Mengapa
bantuan itu tidak dalam bentuk uang tunai, Menag mengatakan hal itu
untuk menghindari fitnah. “Bisa juga diselewengkan untuk biaya nikah,”
kata Menag yang disambut tawa hadirin.
Sebelumnya, pimpinan
yayasan Al Husen, Ahmad Haedir, menyatakan bangunan lembaga pendidikan
yang dipimpinnya roboh pada 7 Maret lalu, bersamaan waktu Salat Jumat,
namun tidak ada santri yang menjadi korban karena sudah dipulangkan
lebih awal.
Haedir menyampaikan apresiasi atas dukungan Menag yang
demikian cepat dalam menyalurkan bantuan sehingga madrasah segera dapat
berdiri kembali.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menjelaskan
bantuan untuk sarana pendidikan yang rusak akibat bencana alam dan
lainnya diambil dari konsorsium BPS BPIH. “Bukan dari APBN,
karena jumlahnya sangat terbatas. Ini karena kepedulian kalangan
perbankan, termasuk juga bantuan dana pendidikan lainnya sudah
disalurkan beberapa waktu lalu,” katanya.
Dana haji yang tersimpan di Sukuk kini sudah mencapai Rp30 triliun dan yang tersimpan di sejumlah BPS BPIH
mencapai Rp40 trilun. Ke depan, bukan hanya bantuan untuk pendidikan
dan beasiswa, tetapi perbaikan pelayanan jamaah haji pun ditingkatkan,
di antaranya memberi bantuan mukenah secara cuma-cuma.
“Kalau dulu kan pemberian batik secara gratis,” katanya. (ess/ant/mkd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar